Bismillah.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, alhamdulillah pada kesempatan ini kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran nahwu dengan kitab muyassar.
Pada beberapa pertemuan sebelumnya sudah kita bahas mengenai manshubaatul asmaa’. Manshubaatul asmaa’ adalah kelompok isim yang harus dibaca manshub. Diantara sebabnya adalah apabila isim tersebut menempati kedudukan sebagai maf’ul bih atau objek.
Maf’ul bih atau objek biasanya terdapat dalam suatu jumlah fi’liyah; yaitu jumlah/kalimat yang diawali dengan fi’il. Setiap ada fi’il pasti ada fa’il/pelakunya. Fa’il dibaca marfu’. Apabila fi’il itu membutuhkan objek/muta’addi maka sesudahnya juga disebutkan objek/maf’ul bih.
Ada fi’il yang membutuhkan satu objek, ada juga fi’il yang membutuhkan dua objek. Untuk mengenalinya bisa dengan menghafalkan fi’il-fi’il tersebut sebagaimana sudah disebutkan di dalam buku oleh penulis.